Selasa, 15 Februari 2011

teknik

Prinsip Dasar TEKNIK AIKIDO

Setiap kali kita melaksanakan teknik Aikido, sudah sepatutnya kelima prinsip dasar tersebut terangkum di dalamnya.

SENTRALISASI
Sentralisasi dapat diartikan sebagai berkonsesntrasi pada pinggang saat bergerak, secara khusus adalah titik pusat (hara/tanden). sentralisasi adalah inti dari keseimbangan saat melakukan setiap gerakan dalam teknik Aikido. Latihan dasar seperti ikkyo undo dan funekogi undo sangat bermanfaat untuk melatih sentralisasi secara statis.

Saat melakukan waza, sentralisasi ini harus tetap dilaksanakan, sebagaimana halnya dalam sentralisasi statis. cara yang paling sederhana adalah dengan menekuk sedikit bagian lutut, dan berkonsentrasi pada putaran pinggang selama melakukan teknik Aikido. Cara ini akan sangat membantu dalam membangun sentralisasi sejak awal. Jika kita melatih sentralisasi ini dengan tekun maka akan membangun koneksi yang kuat antara titik pusat dengan bumi. Sehingga keseimbangan kita saat bergerak akan selalu terjaga.

NAPAS

Dalam setiap aspek kehidupan napas merupakan sesuatu yang esensial, namun sebagaimana yang terjadi secara umum, napas sering menjadi sesuatu yang remeh dan tidak dperhatikan secaaa khusus. Dunia beladiri telah mengenal kekuatan yang luarbiasa dari napas sejak ribuan tahun silam. Napas merupakan dasar dan sumber dari kekuatan yang sejati. Makan dan minuman merupakan sumber kekuatan fisik, sedangkan napas merupakan sumber kekuatan spiritual yang sesungguhnya.

Dalam belajar Aikido napas harus berjalan normal dan rileks, jangan biarkan napas menjadi pendek dan memburu. Setiap praktisi Aikido harus membayangkan setiap tarikan napas mengalir ke seluruh tubuhnya dengan halus melalui kepala, dan turun ke tulang belakang menuju tanden. Begitu juga saat dihembuskan napas mengalir lembut melalui tubuh bagian depan, dan keluar lewat mulut atau hidung. Dalam melaksankan teknik Aikido ada baiknya satu teknik dilakukan dengan satu kali tarikan napas, dan satu kali hembusan napas.

KESELARASAN

Teknik Aikido yang baik dapat tercapai dengan adanya keselarasan antara gerakan tubuh nage sendiri, dan keselarasan dengan gerakan uke di saat latihan. Keselarasan gerakan tubuh sendiri dilakukan dengan cara menjaga garis lurus antara tangan, kaki, badan, pinggang dan titik pusat. Karena semua gerakan bersumber pada titik pusat, maka titik pusat inilah yang menjadi pusat gerakan seluruh tubuh kita di arahkan. Jangan sampai terjadi ketidak selarasan, seperti saat pinggang berputar ke kanan, tangan kita masih mengarah ke sebelah kiri, hal itu akan menyebakan hilangnya keselarasan, bahkan keseimbangan.

Tujuan latihan keselarasan antara nage dan uke adalah untuk dapat merasakan arus tenaga pasangan saat ia bergerak. Dari sinilah seseorang belajar melakukan kontrol terhadap pasangannya. Dalam melakukan teknik aikido nage harus merasakan arus tenaga serangan uke, sehingga dalam berlatih tidak ada hambatan atau pemaksaan sama sekali. Sebaiknya uke setelah melakukan serangan harus dapat merasakan aliran teknik yang dilakukan oleh nage, sehingga ia pun berlatih untuk mengetahui aliran energi dari teknik tersebut.

Inti dari belajar Aikido adalah kerjasama antara nage dan uke untuk dapat mencapai keselarasan gerak. Latihan seperti inilah yang kadang sulit dimengerti oleh praktisi beladiri kebanykan. Namun sesungguhnya latihan keselarasan inilah yang menjadi kunci dari kesempurnaan teknik Aikido. Pada tingkat yang lebih lanjut keselarasan akan menjadi kekuatan dalam menerima segala bentuk serangan, menetralisir dan mengendalikannya.

Kunci dari latihan keselarasan ini adalah melakukan semua gerakan dalam latihan dengan rileks, jangan memakai tenaga otot atau pemaksaan sedikit pun. Rasakan setiap perubahan dengan kondisi yang betul-betul tanpa perlawanan, karena dalam Aikido kita sesungguhnya tidak memiliki lawan sama sekali.

ALIRAN

Seluruh teknik Aikido terbentuk dari pergerakan aliran yang membentuk lingkaran (parabola) yang tidak bersudut. Pada saat melakukan latihan kita harus melakukan setiap gerakan kita dengan rileks, melingkar, dan tidak putus di tengah-tengah. Sehingga tidak terjadi benturan dengan tenaga lawan dalam gerakan tersebut.

Pada tingkat pemula lingkaran yang dibuat biasanya melebar dan besar, dengan demikian teknik akan mengalir lambat. Sehingga kemantapan dan stabilitas teknik akan lebih terasa. Setelah meningkat pada tahap yang lebih tinggi, aliran teknik akan berubah menjadi lebih kecil, sempit dan lebih cepat. Namun tidak mengurangi kemantapan dan kestabilan teknik tersebut.

Aliran yang baik bagaikan air yang mengalir dalam sungai, konstan dan stabil. Jangan bergerak dengan aliran yang kacau dan tidak teratur (tersendat/patah). Aliran teknik dari nage bergerak tanpa putus, rileks dan alami sesuai dengan gerakan uke. Pada tingkat yang lebih tinggi seorang Aikidoka dapat mengontrol aliran teknik sekehendak hatinya, lambat berubah cepat, cepat berubah lambat, kecil menjadi besar, atau sebaliknya.

Perubahan ini tetap dilakukan dalam aliran yang konstan dan stabil, mencerminkan aliran air sungai yang mengalir turun dari pegunungan menuju lautan.

MEDITASI PIKIRAN

Dalam melakukan teknik Aikido pikiran harus dibuat dalam suatu kondisi seperti orangyang sedang bermeditasi. Pikiran harus dalam keadaan rileks, tenang, tidak terpengaruh oleh gerakan lawan maupun gerakan diri sendiri.

Untuk berlatih meditasi pikiran, pada tahap awal kita bisa mengkonsentrasikan pikiran kita pada empat prinsip dasar yang telah dijabarkan di atas. Semakin lama berlatih maka kesemuanya akan berjalan dengan sendirinya, dan pikiran kita menjadi sungguh-sungguh rileks dan tenang.

Pikiran kosong berarti seperti pikiran orang yang sedang melamun, tapi kosong dalam arti tidak dapat dipengaruhi apapun, dan dapat menetralisir apapun. Kosong bagaikan ruang hampa tak berdasar yang tidak bisa diraih, dan disentuh.

Meditasi pikiran/visualisasi hanya dapat dilatih dengan kesabaran yang tinggi, dan tidak memaksakan kehendak diri sendiri. Kita harus bisa menekan ego diri sendiri sewaktu berlatih meditasi pikiran dalam melakukan teknik.

Menurut O sensei, teknik Aikido adalah hasil yang terlahir dari pikiran yang murni. Jadi untuk melakukan teknik aikido dengan sempurna, maka dibutuhkan juga pikiran yang murni, yang tidak dipengaruhi oleh emosi yang mencemarkan teknik itu sendiri. Oleh sebab itu teknik Aikido harus dilatih dengan kondisi pikiran yang benar-benar bersih, jangan dicemarkan oleh emosi yang tidak perlu.

Jika kelima prinsip dasar ini selalu diterapkan dalam setiap latihan yang konstan dan terus menerus, maka teknik Aikido kita dapat berkembang dengan baik. Tanpa disadari kekuatan dalam (ki) akan terbentuk dengan sendirinya di dalam tubuh.

Kunci dari penerapan kelima prinsip dasar ini adalah kesabaran, dan tekun dalam berlatih. Aikido tidak dibangun hanya dalam tempo yang singkat, satu atau dua tahun. Aikido merupakan hasil dari proses latihan belasan bahkan puluhan tahun, dan dilakukan secara konstan, tidak terputus-putus. Latihan yang terputus-putus akan memberikan hasil yang tidak maksimal, atau bahkan tanpa hasil sama sekali.